SEMANGAT HIDUP

SEMANGAT HIDUP
SIGLE

Jumat, 04 Februari 2011

krakatau the last days

Menurut sejarah Film itu terbagi atas 4 yang bisa menyampaikan realita sejarah yakni : (1) Film Dokumenter yang isinya aksi dan kisah nyata, (2) Film Fiksi yang isinya harapan, streping, dan komedi, (3) Film Layar Lebar yang isinya Ilmiah, Natural, ideology, imajinasi, (4) Sinetron yang isinya miniseri, sesiason, serial. Keempat Film tersebut menyampaikan kenyataan sosial yang terjadi dalam satu peristiwa. Film Krakatau The Last days merupakan Film sejarah yang menciptakan fakta sejarah, Film ini melakukan penelitian, (kriktik awal di komparasi dengan temuan yang lainnya). Dasar film ini merupakan catatan harian dari Johanna, kemudian dari Beliaulah ide utama film ini di buat. Pembuat Film ini tidak mau hanya dari catatan harian saja dari beberapa saksi seperti Johanna, suaminya, William R. Verbeck tetap melakukan penelitian di daerah Bogor untuk meneliti geologi Indonesia terutama Pulau Selatan dari Gunung Toraja, Gunung Nokilalaki, dan Danau Tabu tetapi sebelum William yang meneliti adalah Antoni. Ada beberapa hal yang diceritakan dalam Film Krakatau The Last Days yaitu pertama, Film ini adalah Film sejarah yang berdasarkan Geologi atau fenomena alam ada keterlibatan manusia dalam fenomena alam yang menghasilkan sejarah. Orang belanda mencoba bekerja sama karena pada tahun 1883 politik etis sudah berkembang di Eropa. 14 tahun setelah sistem tanam paksa di cabut. Ada unsure kemanusian di mana pada tahun itu tepatnya tahun 1883 teori Van Deventer (teori politik etis di negeri Belanda sudah berkembang).
Kedua, Sejarah itu bisa di mulai dari mitos tetapi ada analisanya yang disampaikan oleh perempuan Johanna yang memberitahu kepada suaminya. Serta ada ilmuan yang tidak percaya tentang mitos. Ketiga kemungkinan Krakatau meledak melebihi kasusnya gunung Tambora di Nusa Tenggara Timur. Hebatnya gunung Tambora lahar panasnya ini jika terkena manusia akan menjadi fosil. Krakatau ini baru membuat manusia meninggal jika terkena laharnya, intinya perbandingan antara gunung Krakatau dan gunung Tambora.
Setelah Gunung itu meletus daerah Lampung juga di pengaruhi dari sistem ekonomi yaitu lada menjadi komoditas utama di Lampung pada saat itu (sejak zaman Dinasti Ming) baca buku Dennis Lombar jilid 2 Jaringan di Asia dan M.c Ricklefs (sejarah Indonesia modern 1200-2008). Kemudian sejarah itu berulang, seperti yang pernah di tulis oleh Raden Ngabehi Ronggowarsito mengenai Krakatau yang pernah meletus pertama kali tahun 1416. Judul tulisannya yakni dinding tembok Krakatau ada pintu, setelah di baca tulisan itu baru William percaya akan fenomena alam yang ada di hadapannya. Lalu ledakan terbesar terjadi tahun 1883 yaitu adanya catatan orang Cina yang melihat gunung yang meletus di Selat Sunda. Akibat yang di timbulkan setelah 1883 ad 4 yaitu :
a. Terjadi pemberontakan petani banten 1888 (Sartono Kartodirdjo) hal ini sebagai akibat dari peristiwa ini yakni meledaknya Krakatau.
b. Terjadi sensus penduduk 1890 di Lampung tidak ada rumah. Ini merupakan catatan akhir Residen di Film tersebut. Beliau menjelaskan bahwa saat itu terjadi kemiskinan, sehingga ia berinisiatif memberikan setengah gajinya kepada masyarakat miskin agar tidak kelaparan.
c. Lampung menjadi daerah tertinggal di Indonesia. Hal ini karena Lampung berada di bawah garis kemiskinan sampai sekarang di banding Sulawesi Tengah.
d. Tahun 1927 ada tsunami yang diakibatkan oleh letusannya gunung bawah laut. Batas zona ekonomi ekslusif Indonesia merupakan batas alam 300 mil dari Krakatau masuk di Samudra hindia.
Pemeran Film ini tidak berasal dari Indonesia, yakni ada 14 tokoh, sekitar 8 orang adalah warga peranakan Indonesia, sebagain besar adalah orang ambon, manado, peranakan sunda ada 3 orang. Johanna merupakan keturunan orang Sunda/Banten. Film ini dibuat bukan di Indonesia melainkan di Swedia kemudian di edit untuk mendapatkan hasil yang sempurna dalam film ini di edit di Hongkong. Dalam film ini nama tidak disampaikan sehingga penonton jadi binggung. Catatan tangan asli di cetak 140 eks yang mempunyai catatan tersebut di Indonesia baru Kuntowiyojo.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa film ini memiliki kekuatan alam melampaui rasionalitas ilmiah ilmuan. Bahwa gunung tersebut tidak berbahaya teteapi cerita rakyat tersebut hanya sebuah tahayul yang ditandai dengan berbagai hal yakni hewan-hewan yang merasakan hal itu sudah memberi tanda kepada manusia bahwa aka nada bahaya, tapi manusia tidak mempercayai hal seperti itu sehingga pada tanggal 26 agustus 1883 letusan pertama terjadi di beberapa tempat seperti Anyer, teluk Betung, dan Bogor. Bagaimana kedasyatan fenomena alam dan kepercayaan masyarakat tersebut tidak dianggap, serta kisah tersebut sudah diketahui oleh William (peneiti Geologi di indonesia) melalui babad purwa tapi ini masih di anggap tahayul oleh dia. Dalam film ini juga mencerita menghargai perbedaan kelas serta adanya dedikasi yang tinggi terhadap pekerjaannya seperti penaga mecusuar, pejabat-pejabat dan juga gambaran masyarakat 1883 tersebut masih dalam penjajahan Belanda yang masih menggunakan bahasa melayu. Sehingga Film ini di kategorikan film Dokumenter yang menyampaikan realitas sejarah dalam bentuk aksi dan kisah nyata karena hal film ini menyampaikan secara umum kenyataan sosial masyarakat lampung yang terjadi dalam suatu peristiwa tersebut.

Komang Triawati
Yojokodi, 3 Februari 2011
Jam 13:00 wita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ai saya ria kuliah di universitas tadulako, saya ingin lebih banyal tahu tentang blog. moga dengan blog ini saya bisa mengawali karir saya dalam kuliah dan juga bermsayarakat