Pengalaman demi pengalaman telah di raih, segelintir pengetahuan telah di pelajarai, tapi harapan akan perubahan yang dramatis hanya omong kosong belaka. Pembelokan kalimat, kata, fakta dan kenyataanpun terjadi, banyak alasan-alasan yang diungkap agar bisa berkelik dari tanggung jawab. Tanggung jawab moril maupun non moril yang telah di emban, tugas yang dipercayakan kini hanya menjadi batu lompatan jabatan saja. Karena pemimpin tidak tegas, segap dan cakap menghadapi masalah yang ada, sudah ada kegiatan tapi pemimpin selalu mencari kesalahan dalam kegiatan, apa jadinya bangsa ini jika pemimpin hanya mementingkan pribadinya sendiri di banding kepentingan orang banyak. Itu yang perlu kita ingat, ada hal-hal kecil yang harus kita pahami dan maknai apa arti yang tersirat di dalamnya. Jangan hanya egoismenya kita sendiri yang dipertahankan itu akan menambah pra duga/ pra sangka yang salah terhadap seseorang karena ini memperlihat pintarnya tapi yang kelihatan bodohnya itu yang selalu di tonjolkan oleh mahasiswa sekarang.
Arti penting sebuah perkataan itu adalah komitmen. Komitmen adalah sebuah kesepakatan bersama yang telah di bicarakan oleh kelompok orang atau yang sudah di diskusikan. Sehingga dengan adanya komitmen tersebut maka akan memudahkan kita memahami akan pentingnya sebuah janji.
Berdasarkan hal di atas, maka jika melakukan pelanggaran mengenai komitmen tersebut dapat menyebabkan terjadinya sebuah konsikuensi perkataan yang berambang pada ketidak percayaan seseorang kepada kita. Karena di anggap telah melanngar komitmen, dengan apa yang di ucapkan.
Komang Triawati
Penulis adalah mahasiswa pendidikan sejarah angkatan 2008
Pengurus HIMSA (Himpunan Mahasiswa Sejarah 2008-2009)
Jumat, 04 Februari 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ai saya ria kuliah di universitas tadulako, saya ingin lebih banyal tahu tentang blog. moga dengan blog ini saya bisa mengawali karir saya dalam kuliah dan juga bermsayarakat